Oleh: Yuan Adelintang Kurniadita
Desir pesisir meromantisasi senja
Angin rindu bisikkan nada pilu
Sematkan tanda getir di relung terdalam
Kian tak habis pikir dibuatnya
Sementara itu, permainan ombak menari-nari
Mencoba merayu bahagiaku
Tak bergeming, aku sibuk menerawang
Terdiam semakin dalam
Ke manakah pesona kehidupan?
Setelah kehampaan menguasai diri
Selepas duri tajam menunjam
Luka merekah tak berdarah
Tinggallah abu-abu yang kukenal
Hiasi ruang kosong tak berpenghuni
Jiwa yang takut terpenjara ekspektasi
Semakin dalam raga bernaung sepi
Senja yang indah pun hendak pamit
Lantunan syahdu memanggil hati
Menggugah dari buaian lamunan pahit
Baca juga:
- Kesejahteraan Guru: Persoalan Bangsa yang Dianggap Tabu
- Mitos Drakula dalam Kacamata Islam
- Hakikat Merdeka dalam Sejarah Panjang Umat Manusia

Website Keislaman | Komunitas & Kajian Kepenulisan