Annubala ID – Setiap manusia pasti mempunyai berbagai perbedaan entah itu dari segi agama, suku,etnis, bahasa, dsb. Dari perbedaan itulah terciptanya keragamaan dalam kehidupan ini.
Namun, perbedaan dapat memicu pertengkaran dan permusuhan antar seseorang maupun antar kelompok masyakat. Supaya hidup ini tetap damai dan tentram walaupun dengan adanya perbedaan disekitar mereka itu sangat diperlukan sikap toleransi antar masyarakat terutama toleransi dalam beragama.
Toleransi secara umum dapat diartikan sebagai suatu sikap menghargai, menghormati dan menerima keragaman dan perbedaan yang ada di kehidupan ini.
Dalam lingkup masyarakat sekarang banyak sekali yang salah mengartikan arti toleransi, contohnya adanya pernikahan antar agama yang diperbolehkan oleh suatu negara asalkan masih menghormati agamanya masing-masing sebagai bentuk toleransi.
Padahal, tindakan tersebut termasuk sikap sinkretis yang dilarang oleh agama islam. Selain menyalah artikan toleransi di era sekarang pun penerapan toleransi masih kurang diperhatikan bahkan lebih cenderung mengabaikan.
Baca juga: Tafsir Surat Al-Fath Ayat 29: Menyoal Nabi Bersikap Keras Kepada Non-Islam
Sebab mereka selalu mengedepankan ego masing-masing dan selalu merasa pendapat mereka paling benar entah itu dari segi agama, suku, maupun etnis sampai menimbulkan konflik dan perpecahan di lingkungan masyarakat.
Adapun pengertian toleransi menurut islam, toleransi dalam islam itu biasanya disebut dengan tasamuh. Tasamuh sendiri memiliki arti kemudahan.
Dengan demikian, dapat diartikan bahwa agama islam memberikan kemudahan bagi siapapun untuk menjalankan apa yang telah diyakini mereka sesuai kepercayaannya masing-masing tanpa adanya tekanan dan tidak memaksa dan mengusik mereka untuk berpindah keyakinan.
Di dalam al- qur an sendiri tidak menjelaskan secara tegas dan rinci tentang definisi tasamuh ini namun dalam al-qur an ada beberapa tema yang membahas tentang toleransi, diantaranya pada QS. Al-Balad ayat 17 yang berpesan kepada kita untuk berkasih sayang kepada sesama makhluk.
Selain itu terdapat pula pada QS. Al-Furqan ayat 63 yang menjelaskan bahwa kita diharuskan untuk saling menyapa dengan ucapan yang mengandung keselamatan walaupun terdapat perbedaan keyakinan.
Di dalam Al-Qur’an terdapat beberapa ayat-ayat Al-Qur’an yang dijadikan rujukan dan implementasi tentang konsep-konsep toleransi diantaranya yaitu QS. Al-Hujurat ayat 13 yang menjelaskan bahwa kita harus menerapkan toleransi beragama dalam menghadapi perbedaan-perbedaan yang ada, entah dari segi agama,suku,etnis,budaya dsb.
Konsep toleransi dalam islam itu sangat rasional,moderat, serta praktis. Dalam Islam untuk hubungan yang berkaitan dengan akidah dan ibadah umat islam tidak mengenal kata kompromi.
Sebagaimana ketika nabi muhammad saw mendapatkan tawaran kaum kafir quraisy untuk berkompromi dalam bidang akidah. Berdasarkan peristiwa itu, kemudian turunlah QS. Al-Kafirun ayat 1-6 yang mengandung ikrar pemurnian tauhid, terutama tauhid uluhiyah (tauhid ibadah) dan mengandung ikrar penolakan terhadap semua bentuk praktek peribadatan kepada selain Allah.
Baca juga: Jejak Rasm Al-Qur’an Utsmani: Kupasan Pemikiran Muhammad Syamlul (Bagian 1)
Dalam QS. Al-Kafirun ayat 6 yang artinya bagimu agamamu dan bagiku agamaku. mempertegas bahwa agama islam tidak boleh tercampur dengan agama lain,karena bentuk pencampuran tersebut adalah kesyirikan yang tertolak secara tegas berdasarkan konsep aqidah dan tauhid yang murni.
Pada QS. Yunus ayat 40-41 menjelaskan bagaimana orang-orang beriman dan tidak beriman, orang-orang yang berbuat kerusakan dan tidak membuat kerusakan. Allah SWT Maha Tahu apa yang manusia perbuat, dan semua perbuatan akan mendapatkan ganjarannya.
QS. Yunus ayat 41 “bagiku pekerjaanku dan bagimu pekerjaanmu” hal ini, menjelaskan bahwa islam sangat menghargai perbedaan-perbedaan diantara manusia.”
Dalam mengembangkan sikap toleransi secara umum, dapat dilakukan dengan kita menyadari suatu perbedaan dan membangun kebersamaan dan keharmonisan.
Adapun cir-ciri orang-orang yang telah menerapkan toleransi dalam kehidupannya sehari-hari yaitu orang tersebut selalu menghormati orang lain, memberi kebebasan dan kemudahan untuk orang lain, menghargai pendapat orang lain, tidak memandang perbedaan fisik dan psikis dalam bersosialisasi.
Contoh sikap toleransi yang bisa diwujudkan di lingkungan masyarakat adalah toleransi beragama,toleransi budaya, toleransi berpolitik,toleransi pergaulan dan toleransi sekolah.
Adapun toleransi yang diperintahkan oleh nabi Muhammad Saw kepada kaum muslimin diantaranya yaitu, tidak memaksakan suatu agama pada orang lain sesuai dengan firman allah pada QS. Al-Baqarah ayat 256.
Baca juga: Melanjutkan Jejak Rasm Al-Qur’an: Tafsiran Muhammad Syamlul yang Mendalam (Bagian 2)
Hidup rukun dan damai dengan sesama manusia yang telah dijelaskan pada QS. Saba ayat 24-26, dan saling tolong menolong sesama manusia terdapat pada QS. Al-Maidah ayat 2, serta memberi kebebasan dalam memeluk agama.
Perilaku toleransi dapat dilakukan di kehidupan sehari-hari seperti memberikan kesempatan kepada teman dan tetangga untuk melakukan ibadahnya sesuai dengan keyakinan mereka, tidak membeda-bedakan pertemanan, menghargai perbedaan budaya yang ada.
Sikap dan perilaku toleransi terhadap keberagaman masyarakat merupakan kunci untuk meningkatkan persatuan dan kesatuan, menjaga perdamaian dunia serta mencegah perpecahan masyarakat. Setiap individu hendaknya mengaplikasikan perilaku toleran terhadap keberagaman suku, agama, ras, dan budaya.
Sumber Referensi:
- Alfi Yuda.”Pengertian Toleransi,Tujuan,Manfaat,Ciri, dan Contoh Sikapnya dalam Kehidupan.”2021. https://m.bola.com/amp/.
- Mujetaba Mustafa.”Toleransi Beragama dalam perspektif Al-Qur’an.”Tasamuh: jurnal studi islam. Vol 7.2015.No 1. http://ejournal.stain.sorong.ac.id/indeks.php/tasamuh.
- Muhammad Jayus.”Toleransi Dalam Prespektif Al-Qur’an.”vol 9.2015.No 1.ejournal.radenintan.ac.id.
- Nandy.”Pengertian Toleransi Dalam Islam.”2021. https://www.gramedia.com/ .
Penulis : Amalia Nur Fauziah
