Annubala ID – Isra’ dan Mi’raj adalah salah satu peristiwa penting dalam sejarah Islam yang dianggap sebagai perjalanan spiritual Nabi Muhammad Saw.
Dalam momen ini, Nabi Muhammad melakukan perjalanan dari Mekah ke Yerusalem lalu kemudian naik ke langit ketujuh. Di mana beliau berjumpa dengan para nabi dan akhirnya bertemu dengan Allah Swt.
Salah satu aspek dari Isra’ Mi’raj yang memberikan kekuatan bagi Nabi Muhammad Saw. sebagai seorang pemimpin dan penyampai risalah adalah penghiburan yang diberikan oleh Allah kepadanya. Ketika Nabi menghadapi fase yang sulit terutama saat melewati ‘Amul Huzni.
Disebut ‘Amul Huzni atau tahun duka cita karena dalam sejarah islam menyebutkan saat itu Nabi Muhammad Saw. kehilangan orang yang dicintainya dalam waktu yang cukup singkat. Di antara mereka adalah istrinya, Khadijah RA serta paman yang mendukungnya sejak awal, Abu Thalib. Di tengah kesedihan dan kesulitan beliau, perjalanan Isra’ Mi’raj memberikan harapan, penghiburan, dan kekuatan kepada Nabi Muhammad.
Baca juga: Qiraah Sab’ah: Ragam Bacaan Al-Qur’an yang Diakui Ulama
Isra’ dan Mi’raj memiliki makna yang sangat mendalam, termasuk tentang kebesaran Allah, pesan moral dan spiritual, serta ketaqwaan. Meskipun peristiwa tersebut terjadi lebih dari 1.400 tahun yang lalu. Masih terasa relevan dan memberikan inspirasi bagi umat Islam hingga saat ini.
perjalanan Isra’ dan Mi’raj menunjukkan pentingnya berusaha meningkatkan keimanan dan ketaqwaan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam perjalanan tersebut, Allah memberikan penghiburan dan kekuatan kepada Nabi Muhammad Saw. melalui penegasan bahwa ibadah sholat harus menjadi prioritas utama dalam hidupnya. Sholat menjadi sarana untuk mengatasi kesulitan dan kesedihan, serta sebagai bentuk penghambaan.
Hal ini menunjukkan shalat adalah kewajiban yang harus dilakukan oleh seluruh umat Muslim. Juga merupakan sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt.
Dalil yang menguatkan pentingnya menjalankan shalat adalah dalam Al-Quran surah An-Nisa’ potongan ayat 103 :
اِنَّ الصَّلٰوةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِيْنَ كِتٰبًا مَّوْقُوْتًا…..
Artinya: “…….Sungguh, sholat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.” (QS. An Nisa: 103)
Baca juga: Bangun Hidup Seimbang: Mulai dari Kewajiban, Bukan Tuntutan
Bahkan dalam menjalani kehidupan sehari-hari, kita bisa mengambil pelajaran dari bagaimana Nabi Muhammad Saw. melakukan perjalanan Isra’ dan Mi’raj. Beliau menunjukkan ketabahan dan keberanian ketika menghadapi rintangan dan tantangan dalam perjalanan tersebut.
Hal ini mengajarkan kepada kita untuk tidak mudah menyerah dan terus berusaha menghadapi setiap masalah dengan penuh semangat dan optimisme.
Ditengah perjalananya Nabi Muhammad diberikan pengajaran langsung oleh malaikat jibril serta para nabi lainya. Sehingga beliau dapat menyaksikan kebesaran Allah Swt. secara langsung.
Oleh karena itu, di kehidupan sehari-hari, kita perlu berusaha untuk memperoleh ilmu pengetahuan. Baik yang berkaitan dengan agama maupun yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan umum untuk dapat diaplikasikan pada kebaikan diri sendiri dan orang lain.
Peristiwa Isra’ dan Mi’raj juga menunjukkan pentingnya menjaga hubungan kita dengan Allah Subhanahu Wa Ta’ala melalui ibadah-ibadah yang diwajibkan. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, Nabi Muhammad Saw. diberikan perintah untuk menjalankan shalat lima waktu. Kemudian menjadi ibadah yang wajib dilaksanakan bagi seluruh umat Muslim. Melalui ibadah ini, kita dapat mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan merenungkan kebesaran-Nya.
Baca juga: Santri Milenial: Menjaga Tradisi di Era Digital
Selain itu, pesan lainya yang dapat diambil dari peristiwa Isra’ dan Mi’raj adalah pentingnya menjaga persatuan dan toleransi antar umat beragama. Dalam perjalanan tersebut, Nabi Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wassalam melakukan shalat bersama dengan para nabi lainnya, termasuk nabi Musa ‘Alaihi Salam dan Isa ‘Alaihi Salam.
Hal ini menunjukkan bahwa meskipun agama-agama memiliki perbedaan dalam ajaran dan praktek, namun kita semua adalah umat manusia yang satu dan harus saling menghormati serta bekerja sama untuk mencapai kebaikan.
kita perlu menghargai perbedaan dan membangun toleransi antar umat beragama. Kita dapat melakukannya dengan saling menghormati, tidak memaksakan pandangan atau keyakinan, serta berusaha untuk memahami perspektif orang lain.
kesimpulanya, Isra’ dan Mi’raj bukan hanya merupakan peristiwa sejarah, tetapi juga memiliki makna yang sangat penting dalam kehidupan kita.
Pesan moral dan spiritual yang terkandung dalam peristiwa ini mengajarkan kepada kita tentang pentingnya menjaga persatuan dan toleransi antar umat beragama, meningkatkan ketaqwaan dan ketabahan dalam menghadapi rintangan hidup, menjaga hubungan kita dengan Allah Subhanahu Wa Ta’ala melalui ibadah-ibadah yang diwajibkan, dan menjauhi perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh agama.
Semoga kita selalu diberikan kekuatan dan petunjuk untuk mengamalkan pesan-pesan tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Baca juga: Manunggaling Kawula Gusti: Sudahkah Kita Menyatu sebagai Kawula-Nya?
